Kasus Ternak Ngorok di Bengkulu Tengah Capai 700-an Kasus
BJNews.com – Peternak sapi dan kerbau di Bengkulu Tengah diimbau waspada penyakit Ngorok (septisemia epizotica) mengingat kasus yang terjadi sudah mencapai 700 an kasus. Selain itu, stok obat di dinas pertanian setempat juga kosong.
Sebanyak 700 an kasus ternak Ngorok terjadi di wilayah kabupaten Bengkulu Tengah pada ternak sapi dan kerbau. Kasus terakhir terjadi pada dua pekan lalu yakni di Desa Kembang Ayun Kecamatan Pematang Tiga. Kasus ini sebelumnya juga terjadi di kecamatan Talang Empat, Semidang Lagan, Karang Tinggi, Pematang Tiga dan Pondok Kubang.
Sub Koordinator Produksi dan Pembibitan Ternak Dinas Pertanian Bengkulu Tengah, Yuyun Fenyliazoka mengungkapkan kasus terjadi lantaran peredaran ternak yang belum mendapat pengawasan terutama surat keterangan kesehatan hewan ternak.
“Karena peredaran ternak tidak memiliki surat keterangan kesehatan, SKKH, baik dari daerah asal maupun daerah tujuan. Sehingga perkembangan penularan rentan terjadi,” jelas Yuyun.
Atas kasus tersebut petugas meminta peternak waspada dalam pembelian hewan ternak dan menjaga kesehatan hewan mereka mengingat stok obat masih kosong dalam waktu yang tidak ditentukan. Meski demikian, ternak yang dipotong akibat gejala ini masih aman dikonsumsi warga.