BJ.com – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan operasional Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mulai pulih secara bertahap menyusul dibukanya kembali alur pelayaran terbatas.
Sejak dibuka pada 8 Juli hingga 13 Juli 2025, tercatat sebanyak 39 aktivitas kapal sudah keluar masuk dari Pelabuhan Baai.
“Kami berkomitmen mempercepat normalisasi pelayaran di kawasan Pelabuhan Baai demi kepentingan masyarakat dan dunia usaha di Bengkulu. Ini juga penting untuk menjaga konektivitas logistik ke Pulau Enggano,” ujar Menhub Dudy, dirilis laman menpan.go.id, Selasa (15/7/2025).
Pemerintah kini fokus pada percepatan normalisasi untuk menjamin konektivitas logistik, khususnya ke pulau tersebut guna menjamin kebutuhan logistik sembako, ikan, dan BBM.
Dari total 17 kapal yang sebelumnya tertahan akibat gangguan alur, dilaporkan 12 kapal lainnya berhasil keluar.
“Ini menunjukkan bahwa proses pemulihan sudah berjalan. Kami terus memantau pergerakan kapal agar tetap sesuai SOP keselamatan pelayaran,” jelas Menhub.
Sementara itu, kapal pemandu (pilot boat) turut mendampingi navigasi yang akan berlangsung hingga pengerukan tuntas.
“Kami pastikan pemanduan kapal tetap berjalan dengan pengawasan ketat. Semua pihak harus mematuhi panduan dari petugas pemanduan,” katanya.
Dia juga mengajak seluruh pelaku usaha pelayaran, nakhoda kapal, dan operator logistik untuk tetap disiplin mengikuti arahan dan protokol keselamatan.
“Normalisasi terus kami percepat. Tapi keselamatan adalah yang utama. Semua harus tertib demi keselamatan bersama,” lanjutnya lagi.
Demi memastikan keamanan pelayaran, KSOP Kelas III Pulau Baai bersama Distrik Navigasi Teluk Bayur, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, dan PT Rukindo melakukan survei hidrografi dalam memetakan kondisi kedalaman alur.
Pendangkalan akibat sedimentasi diyakini menjadi salah satu sebab terganggunya akses pelayaran. Karenanya, proses pengerukan laut terus dilakukan agar kapal besar bisa kembali masuk, meski pembukaan alur terbatas. **
